(Antara) PINTUBATAM (dan) PINTUBATU

Kisah seorang PERANTAU dari DOLOK MANDANGGUR City
Oleh : Doorstone gank

PINTU : Menatap Masa Depan dari Beranda

**Mau kemana saya? Akan saya bawa kemana hidup saya ini? Seringkali pertanyaan itu dilontarkan dalam hati oleh para perantau yang menginjakkan kaki di pulau atau kota yang ia tuju. Gundah rasanya setiap kali pertanyaan tersebut kembali muncul di benaknya. Hidup itu penuh dengan ketidakpastian. Begitu banyak variabel yang mempengaruhi. Hari ini saya bilang A, boleh jadi karena perubahan segala sesuatu, dan sebagainya, besok sudah berubah jadi B. Siapa sih yang menyangka kalau di Batam ditemukan pabrik sabu-sabu kelas dunia atau lebih tragis lagi di Sidoarjo, Jawa Timur akan keluar lumpur panas? Siapa pula yang bisa membayangkan kalau gedung World Trade Center di Amerika sana roboh diterjang sekelompok teroris? Wah… benar- benar unpredictable, ya? Mau kemana? Saya juga masih mendayu-dayu dalam ketidakpastian, saya ini mau kemana. Apakah lurus, belok kanan, atau lurus dulu baru belok kanan.

“Keberhasilan dan dedikasi anda sangat ditunggu-tunggu semua hombar balok, handai taulan, teman sejawat dan yang lebih menjejaskan lagi adalah kedua orang tua tercinta di kampung halaman. Horas untuk para perantau dari Bona Pasogit. Be Yourself and Do Your Best.”

Diibaratkan saya ini seperti seorang musafir yang terdampar di gurun pasir. Saya harus menemukan kota terdekat tempat saya akan menetap atau setidaknya singgah. Selama perjalanan mencari kota tersebut, tentu saya membawa perbekalan meskipun jumlahnya pasti sangat terbatas. Saya harus mampu untuk memprediksi, kapan saya harus menemukan oase untuk mengisi perbekalan kembali kalau tidak mau mati kelaparan. Saya juga harus mempelajari teknik- teknik untuk menghadapi badai gurun, perompak padang pasir, sampai kepada bagaimana cara menunggang unta atau sekedar kecekatan tertentu untuk terhindar dari kekonyolan karena ketidaksiapan saya .

Jika suatu saat nanti saya menemukan kota tersebut, tentu saja saya akan mempelajari terlebih dahulu, apakah saya akan menetap atau tidak. Mungkin saja saya memutuskan untuk menetap dan membangun hidup saya di sana. Tetapi mungkin saja di tengah- tengah perjalanan kota tersebut hancur, luluh lantak karena suatu peristiwa, yang pada saat itu nanti, mau tidak mau, saya harus kembali siap menjadi seorang musafir. Akhirnya saya dapat mengambil kesimpulan, yaitu:

PLANNING YOUR STRATEGY TO FACE THIS LIFE. How?
1. PREPARE YOURSELF
Karena kebetulan saya adalah musafir padang pasir, perbekalan yang saya bawa adalah perbekalan yang sesuai untuk keadaan di padang pasir. Perbekalan yang saya bawa akan lain lagi kalau saya adalah pendaki gunung. Pikirkan ilmu apa yang harus anda miliki, yang sesuai dengan keadaan dimana anda berada saat ini.
2. SET YOUR GOAL
Sebagai seorang musafir, tujuan saya adalah kota terdekat. Kenapa? Karena saya ini masih bingung mau ke kota yang mana. Peta sih punya, tapi kota mana yang paling baik buat saya? Bertanya dengan orang lain sih juga sering, kira- kira kota mana yang terbaik untuk saya? Jawabannya malah beda- beda. Kalau anda sudah tahu dengan pasti mau ke kota yang mana, itu bagus sekali.
Untuk yang belum tahu, ada baiknya anda pergi ke kota yang paling dekat jaraknya dan kondisinya sesuai dengan ilmu yang anda miliki. Misalnya ada 2 kota yang jaraknya hampir mendekati. Pertama kota perang, kedua kota pertanian. Sesuaikan dengan ilmu anda. Anda jago perang, suka tantangan atau anda menyukai ketenangan?
Jangan sampai anda menjadi musafir yang tidak tahu kalau harus mencari kota! Anda akan terombang-ambing di padang pasir, perbekalan anda akan habis, dan anda akan mati di tengah- tengah padang pasir, entah dterjang badai gurun atau dirampok oleh perompak padang pasir yang kejam- kejam.
Jangkaulah sesuatu yang paling dekat untuk anda raih sebelum anda melangkah kepada sesuatu yang lebih jauh lagi.
3. KEEP LEARNING TO ADAPT
Belajar, belajar, belajar. Tidak ada kata yang lebih indah dari belajar bagi seorang musafir. Seorang musafir gurun pasir harus tahu strategi untuk menghadapi badai gurun. Bahkan ia juga harus tahu tanda- tanda jika badai gurun akan datang! Ia juga harus menguasai strategi menghadapi perompak. Atau bagaimana caranya memanggil unta jika ia sudah terlalu kelelahan berjalan.
Pelajari situasi tempat anda berada sekarang. Pelajari dan kenali dengan seksama orang- orang dan budaya yang berlaku di sekitar anda.
4. OPEN YOUR EYES TO ANTICIPATE
Ini prinsip yang selalu saya ingat. Buka mata SEKARANG! Antisipasi segala kemungkinan terburuk. Sekalipun saya sudah sampai di kota yang saya tuju, tetap pikirkan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi agar dapat diantisipasi. Berpikirlah maju 10 tahun kedepan. Apakah yang kira- kira akan terjadi dengan kota ini 10 tahun mendatang? Apakah saya telah mengantisipasi hal tersebut?
Jangan pernah lengah dalam kehidupan. Selalu buka mata. Hidup penuh dengan ketidakpastian. Setidaknya dengan membuka mata lebar- lebar, kita akan menjadi lebih siap dalam menghadapi segala kemungkinan- kemungkinan hidup yang dapat terjadi.
Jangan pernah menyangka bahwa besok sama dengan hari ini. Esok hari bisa saja matahari sudah terbit dari sebelah barat dan kita sudah harus memikirkan apa yang akan kita lakukan jika hal itu terjadi kalau tidak mau termasuk ke dalam orang- orang yang kebingungan.
Prognosis ini kiranya dapat membantu kawan-kawan yang saat ini masih belum bisa menentukan pilihan kemana dan apa yang akan dikerjakan ketika sudah menjejakkan kaki di perantauan apakah itu di Pulau Batam, di Kota Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia atau bahkan ke Mancanegara. Keberhasilan dan dedikasi anda sangat ditunggu-tunggu semua hombar balok, teman sejawat dan yang lebih menjejaskan lagi adalah kedua orang tua tercinta di kampung halaman. Horas untuk para perantau dari Bona Pasogit. Be Yourself and Do Your Best.

**Perantau dari Pintubatu. Rudi TH Panjaitan

Kota Batam kini

Kota Batam kini

(P’ Andrew. Tinggal di Pulau Batam)

10 Comments »

  1. forum_IT_btm Said:

    Mantap juga abang kite nih, Perantau yang tak lupo kampuang halamannya.

    Sukses yo bang…

    Tapi kalo dah sukses jangan pula lupa kami2 yang masih susah nih bang yang di BCM. Gank Media nasional dan Internasional he he he…

  2. […] PINTUBATAM (dan) PINTUBATU September 10, 2008 10:06 am admin Dari Blogger – Agreegator Dari https://pintubatam.wordpress.com/2008/09/09/antara-pintubatam-dan-pintubatu/ Kisah seorang PERANTAU dari DOLOK MANDANGGUR City Oleh : Doorstone […]

  3. Ruaaar biasa!!

  4. Iwansyah.P Said:

    Luarbiasa Atas kehadiran Pintu Batam……
    aku ingin bersahabat………
    kerana……….
    Tiada mutiara sebening cinta..
    Tiada sutra sehalus kasih sayang..
    Tiada embun sesuci ketulusan hati..
    Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

    Cinta memang tak sebanding dgn mutiara..
    Kasih sayang tak terbalut oleh sutra segala jenis ..
    Cinta dan sayang dapt berpadu dalam kesepahaman. Paham kapan menyemai dan kapan waktu memanen. jadilah sebuah persahabatan sejati. Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiik ciiiiiiik ciiiik. Sastra Opo yo

  5. Iwansyah.P Said:

    he………he……he…

  6. Muji kalsel Said:

    mujikalsel08: Bhinneka Nara Eka Bhakti.
    Sehubungan rencana dibuatnya Rubrik Berita Daerah di http://www.pamongpraja.com, bersama ini kepada rekan-rekan yang ingin memberikan informasi seputar Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan (Sosial, Budaya, Agama, Adat Istiadat), dll, dapat mengirimkannya ke email pamongpraja.com@gmail.com. Jika dilengkapi dengan foto penunjang lebih bagus. Jangan lupa untuk menuliskan inisial nama rekan-rekan.
    Terima Kasih. Admin Web PamongPraja.com( Muji’08 )

    Rudi Panjaitan: Baik terima kasih atas info nya. Sukses yo

  7. hendri Said:

    Hebat lae…. satu pesanku jangan kau pulang sebelum kau taklukkan Batam.

    He he he… bos rupanya…! Pintu adalah salah satu kunci diantara kunci yang lain. Pintu juga salah satu akses diantara akses yang lain. Tapi pintu hanya dijadikan sebagai pengakuan bahwa kita telah mampu melewati sesuatu….. Opo iki ….he he he

  8. indra simangunsong. Said:

    horas lae rudi….gimana kabar?masih tetap dibatam sekarang??
    ga sengaja saya nemuin situs ini.saya indra anaknya ama ranto simangunsong.(lurah sigumpar dangsina ) gimana sekarang bona pasogit kita di pintu batu ???
    udah pernah pulang selama 2thn terakhir ?salam ajalah buat perantau disana yang dari hutatta…

    God bles us

    Horas Bung Indra… Lagi dimana nih bos…? Sori baru bisa bales baru balik dari pertapaan panjang. Oh iya aman2 aja khan Komandan kita di Toba ???

  9. indra.simangunsong Said:

    wah ini udah lama bangat kayaknya ini informasinya ga kedengaran ya lae,,,,,,,soriii soalnya pada sibuk dengan kesibiukan sendiri2..
    saya sekarang lagi menempuh perkuliahan di jakarta lae…..
    padenggan alamat ninna natua2…
    nga piga anggotai lae,,,,,nga lengkap bawa dohot boru?????
    boado baenotta pamajuhon hutattai ate,,,,
    gimana cara kita biar masiarakat sana itu bisa meninggalkan kebiasaan uruknya ( marsihata-hataan,,) biar mereka lebih prioritas terhadap pekrjaan masing2 dan lebih memikirkan kemjuan bersama dan saling mendukung satu dengan yang lain ….

    perlu kita bikin sosialisasi dulu kayaknya.biar generasi muda yang dari sana bisa solid,,,,,
    mampu menjadi sosok yang bertangung jawab akan diri sndiri dan orang lain tanpa menyalahkan orang lain dan lebih mengrah pada pengoreksian akan diri masing-masing…

    muadh2han bisa ya lae…..
    harapan kitasih begitu….

    GBU

  10. ilham Said:

    kota batam adla kota terinda


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Leave a reply to (Antara) PINTUBATAM (dan) PINTUBATU | Blog Batam Digital Island Cancel reply